26.7.14

Prejudis

Ketika pengembaraan saya bulan April yang lepas, di destinasi yang terakhir, saya bertemu sekelompok orang seperti melayu. Ketika itu saya berada di Siem Reap, melawati binaan-binaan Wat yang mengagumkan seperti Angkor Wat, Angkor Thom, Bayon dan sebagainya. Dalam banyak kelompok manusia yang kebanyakannya manusia berkulit putih daripada benua eropah, mata saya mengecam sekelompok manusia berkulit coklat, seakan melayu dan bila didekati, mereka rupanya bertutur bahasa yang sama seperti saya; bahasa melayu.


Namun, saya sebenarnya agak tergamam kerana salah seorang daripada mereka penuh bertatu di badan, mana yang lain pula bertindik di hidung dan mulut. Sungguh saya tergamam dan terfikir, bagaimana mereka ini duduk dikalangan rakyat melayu islam yang pastinya skeptikal dengan imej yang sebegitu. Ah, termasuk juga saya tentunya.


Di dalam kekalutan kami beratur untuk mengambil gambar di satu sudut yang menjadi tumpuan ramai pelancong (kerana latarnya yang sangat cantik), saya pun hanyalah berdua dengan sahabat perempuan, lelaki melayu yang penuh bertatu itu menegur saya dan menawarkan diri untuk mengambil gambar kami. Saya sedikit kekok kerana sangkaan saya lelaki bertatu dengan lirikan tajam dan mimik wajah yang cukup serius itu, pasti angkuh tidak mahu bertegur sapa dengan dua gadis bertudung konvensional begini. Ya, saya skeptikal ketika itu dan saya malu dengan diri sendiri.

"Malaysia?" soal saya ketika menyerahkan kamera.

"Tak, Singapore." balasnya bersahaja

"Oh, ok. Thanks!"

Hanya sekadar itu perbualan pendek kami. Sepanjang disitu, walaupun kami acap kali bertembung, tiada lagi sapaan. Mungkin dia dapat melihat lirikan mata skeptikal saya di awal-awal pertemuan. Sungguhlah saya malu. Padahal sepanjang pengembaraan saya di negara-negara indo-china yang rata-ratanya bukan beragama Islam, mereka melayan saya sangat baik tanpa sedikit pun prejudis terhadap sehelai hijab yang tersarung.

Ini adalah satu daripada banyak peristiwa yang saya ingati dan pelajari sepanjang pengembaraan ini. Jangan perkecilkan nilai seseorang hanya melalui pandangan mata. dan jika kita selalu tidak suka dengan 'skeptical and judgmental eyes', kita pun tidak harus melakukan perkara yang sama.

Banyak sebenarnya yang mahu saya kongsikan pengalaman-pengalaman menarik sekitar pengembaraan saya di negara-negara Indo-china lewat April dulu dan juga pengembaraan negara K-Pop lewat akhir tahun lalu. Semoga diberi ilham bertalu-talu dengan masa yang mencukupi.


19.7.14

Rise Malaysians - MH 370 & MH 17

It has been such a gloomy year for Malaysia. After MH370 went missing where the mystery is still unresolved, we're hit by another plane disaster. MH17 was shot down by a terrorist. It was a shocking news to the world and still is for Malaysians. This is a double catastrophe. A tragic year.

In this difficult time, it's a trial period for all Malaysians. This is the right ground to test our unity when our little country is in deep grief. Either you'll keep your nose high and start off all kind of negative criticism towards our national airlines and country or you'll stand together, holding hands and rise from this tragedy. it's indeed easier to point out fingers to others and put the blame on them rather than work together for betterness.

Though I do hope our Emergency Response Team (ERT) learned one or two things from previous tragedy and will act and response better this time around. We dont experience this often - even on natural disaster level, we've never been hit as hard as others, like Japan (Tsunami 2011), Afganistan (Earthquake 2012), USA (Hurricane Katarina ). Hence, we're pretty much new in handling this large scale of incident which involve many countries on international water. All eyes are on Malaysia - to see our capability to handle this and criticize on every single mistakes.

We're well diverse country with a lot of great talents. We just need a good government to govern these talents. We may not have high end technology or expertise yet but we will, one day with these talents and think-tankers.

So, rise Malaysian. Rise high and fly just like the phoenix rise from the ashes and dust.